Minggu, 09 Januari 2011

ISO 14000

A. Teori Evolusi Management

Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pulaBelum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yangdapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpaipandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiappandangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untukmasalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :

· Teori manajemen klasik
Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda revolusi industri, yangterjadi sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif danefisien lagi. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :

1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai manager pabrik permintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi produksi tenaga kerja. Dari hasilpengamatannya disimpulkan bahwa bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akanmemberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalamarti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akanmemberikan keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaandipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenalsebagai Bapak Manajemen Personalia.

2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat padabidang manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyaibeberapa keunggulan, yaitu :
  1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
  2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orangtersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat kemajuan danketerampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
  3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalamtugasnya.
  4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itusaja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (calculator) mekanis yang pertama,mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan kerja sama yang salingmenguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagiankeuntungan.
Teori manajemen klasik juga terbagi dalam dua pemikiran yaitu teori manajemen ilmiah dan teori organisasiklasik.

· Teori manajemen ilmiah.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain :

2. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas pada tahun1900an. Taylor adalah manager dan penasehat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesarmanajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Dari hasil penelitian dananalisanya taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
  • Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsurkegiatan.
  • Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan latihan dan pendidikankepada pekerja.
  • Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
  • Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dan pekerja.

B. Perkembangan Standar Management
Dalam mengantisipasi diberlakukannya standar ISO seri 14000, Indonesia sudah aktif memberikan tanggapan terhadap draf standar ISO sebelum ditetapkan menjadi Standar Internasional. Hal ini dilakukan dengan pembentukan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000 oleh Bapedal pada tahun 1995 untuk membahas draf standar ISO tersebut sejak tahun 1995. Anggota Kelompok Kerja tersebut berasal dari berbagai kalangan, baik Pemerintah, Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, maupun pakar pengelolaan lingkungan.
Kementerian Lingkungan Hidup (Bapedal pada waktu itu) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000 dan berbagai stakeholders sejak tahun 1995 mengkaji, menyebarkan informasi, dan melakukan serangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan. Berdasarkan hasil pembahasan dengan “stakeholders” di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup menyadari potensi penerapan Sistem Manajemen Lingkungan bagi peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan, peningkatan peran aktif pihak swasta dan promosi penerapan perangkat pengelolaan lingkungan secara proaktif dan sukarela di Indonesia.
Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar, lokakarya, penelitian dan proyek percontohan Sistem Manajemen Lingkungan telah diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, bekerjasama dengan BSN dan berbagai pihak. Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjadi investasi awal bagi penerapan ISO 14001 di Indonesia dalam menumbuhkan sisi “demand” maupun “supply” menuju mekanisme pasar yang wajar. Setelah itu, muncullah beberapa penyelenggara pelatihan, jasa konsultasi, jasa sertifikasi dan perusahaan-perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan. Seiring dengan tumbuhnya populasi para pemain dalam pasar penerapan ISO 14001 di Indonesia, Kementerian LH selanjutnya lebih menfokuskan diri pada peran fasilitator dan pembina kepada semua pihak dalam penerapan ISO 14001 di Indonesia. Peran motor penggerak diharapkan dapat dilanjutkan oleh dunia usaha itu sendiri, sesuai dengan jiwa penerapan Sistem Manajemen Lingkungan yang bersifat proaktif dan sukarela.

Konsep Umum
Banyak pendekatan yang dibuat untuk mengelola lingkungan baik di tingkat perusahaan maupun pemerintah, diantaranya adalah Environmental Management System (EMS). EMS adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi dan peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian sehingga tujuan bisnis perusahaan/pemerintah dan tujuan lingkungan padu dan bersinergi.
Perencanaan, meliputi identifikasi aspek lingkungan dan penetapan tujuan (goal)
Implementasi, termasuk pelatihan dan pengendalian operasi;
Pemeriksaan, termasuk monitoring dan pemeriksaan hasil kerja;
Evaluasi, termasuk evaluasi kemajuan kerja dan perbaikan sistem.

Penerapan EMS
EMS yang efektif, dibangun pada konsep TQM (Total Quality Management), misalnya pada ISO 9000. Untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan, organisasi tidak hanya tahu apa yang terjadi, tetapi juga harus tahu mengapa terjadi. Kebanyakan penerapan EMS (termasuk didalamnya ISO 14001), akan sukses jika :
didukung oleh manajemen puncak
fokus pada peningkatan berkelanjutan
sederhana, fleksibel dan dinamis mengikuti perubahan lingkungan
cocok dengan budaya organisasi
kepedulian dan keterlibatan semua pihak

Manfaat EMS
Walaupun penerapan EMS memerlukan biaya dan waktu, namun manfaat yang bisa dipetik diantaranya :
  • meningkatkan kinerja lingkungan
  • mengurangi/menghilangkan keluhan masyarakat terhadap dampak lingkungan
  • mencegah polusi dan melindungi sumber daya alam
  • mengurangi resiko
  • menarik pelanggan dan pasar baru (yang mensyaratkan EMS)
  • menaikkan efisiensi/mengurangi biaya
  • meningkatkan moral karyawan
  • meningkatkan kesan baik di masyarakat, pemerintah dan investor
  • meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian karyawan terhadap lingkungan

ISO 14000
ISO (International Organization for Standardization), merupakan organisasi non pemerintah, yang berlokasi di Geneva, Switzerland. ISO memperkenalkan dan mengembangkan standar internasional, seperti seri ISO 9000 dan ISO 14000. ISO 9000 mengenai pengelolaan kualitas (quality management), sedangkan ISO 14000 mengenai pengelolaan lingkungan (environmental management). Aktivitas yang menggunakan standar ISO 14000 menghendaki aktivitas pengurangan dampak merugikan terhadap lingkungan dan peningkatan menerus terhadap kinerja lingkungan.

ISO 14000 di Indonesia.

ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang paling populer adalah ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.

Manfaat Penerapan ISO 14000

Manfaat utama dari program sertifikasi ISO 14000 antara lain (Kuhre, 1995) :
  • Dapat mengidentifikasi, memperkirakan daan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
  • Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakaan kerja dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, Pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
  • Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan
  • Dapat mengangkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
  • Menunjukkan ketaatan perusahaan terhadap Peraturan Perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan
  • Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
  • Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.

Daftar Pustaka
  • Mohammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputro, Manajemen Umum, Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma, Edisi pertama cetakan kedua 1995.
  • PencemaranLingkunganOnline.2010.ManajemenLingkungan.http://www.kitada.eco.tut.ac.jp/pub/member/asep/plo/manajemen.html
  • Manejemen Lingkungan.2009. Perkembangan Program SML ISO 14001 di Indonesia. http://manajemenlingkungan.blogspot.com/2009/11/perkembangan-program-sml-iso-14001-di.html
  • Civil Engineering Dimension.2002. ANALISA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14000 DAN KEMUNGKINAN IMPLEMENTASINYA OLEH PARA KONTRAKTOR KELAS A DI SURABAYA
  • http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/civ/article/viewArticle/15556LEARNING.2008.Tentang ISO 14000. http://emberpecah.blogspot.com/2008/09/tentang-iso-14000.html
  • Pengetahuann Lingkungan Industri.2010. MANAJEMEN LINGKUNGAN5.manfaat dan implikasi penerapanISO14000.http://industri16rudi.blog.mercubuana.ac.id/2010/12/04/manajemen-lingkungan-2/