Algoritma Merge Sort
Penjelasan
Algoritma merge sort membagi (split) tabel menjadi dua
tabel sama besar. Masing-masing tabel diurutkan secara rekursif, dan kemudian
digabungkan kembali untuk membentuk tabel yang terurut. contoh dari bahasa C
ini tidak jauh berbeda dengan program delphi.
Implementasi
dasar dari algoritma merge sort memakai tiga buah tabel, dua
untuk menyimpan elemen dari tabel yang telah dibagi dua dan satu untuk
menyimpan elemen yang telah teurut. Namun
algoritma
ini dapat juga dilakukan langsung pada dua tabel, sehingga menghemat ruang atau
memori yang dibutuhkan. Di bawah ini adalah algoritma untuk merge sort yang
dilakukan pada dua tabel dalam notasi C.
void mergeSort
(int *T, int *temp, int Nmax)
/*I.S. T tabel dgn elemen bertipe*/
/* integer, T tidak kosong*/
/*F.S T terturut menaik*/
/* Proses : melakukan pengurutan*/
/* dengan melakukan metode sort*/
{
m_sort (T, temp, 0, Nmax -1);
}
void m_short (int *T, int *temp, int *left, int *right)
{
int mid;
if (*right > *left)
{
mid = (*right + *left) / 2;
m_sort (T, temp, left, mid);
m_sort (T, temp, mid+1, right);
merge (T, temp, left, mid+1, right);
}
}
void merge(int *T, int * temp, int left, int mid, int right)
{
int i, left_end, num_elements, tmp_pos;
/*I.S. T tabel dgn elemen bertipe*/
/* integer, T tidak kosong*/
/*F.S T terturut menaik*/
/* Proses : melakukan pengurutan*/
/* dengan melakukan metode sort*/
{
m_sort (T, temp, 0, Nmax -1);
}
void m_short (int *T, int *temp, int *left, int *right)
{
int mid;
if (*right > *left)
{
mid = (*right + *left) / 2;
m_sort (T, temp, left, mid);
m_sort (T, temp, mid+1, right);
merge (T, temp, left, mid+1, right);
}
}
void merge(int *T, int * temp, int left, int mid, int right)
{
int i, left_end, num_elements, tmp_pos;
left_end +
mid-1;
tmp_pos = left;
num_elements = right – left + 1;
while ((left <= left_end) && (mid <= right))
{
if (*T[left] <= *T[mid])
{
*temp[tmp_pos] = *T[left];
tmp_pos = tmp_pos +1;
left = left +1;
}
else
{
*temp [tmp_pos] = *T [mid];
tmp_pos = tmp_pos + 1;
mid = mid +1;
}
}
while (left <= left_end);
{
*temp[tmp_pos] = *T[left];
left = left +1;
tmp_pos = tmp_pos +1;
}
while (mid <= right)
{
*temp [tmp_pos] = *T [mid];
mid = mid +1;
tmp_pos = tmp_pos + 1;
}
for (i=0; i <= num_elements; i++)
{
*T[right] = *temp[right];
right = right -1;
}
}
tmp_pos = left;
num_elements = right – left + 1;
while ((left <= left_end) && (mid <= right))
{
if (*T[left] <= *T[mid])
{
*temp[tmp_pos] = *T[left];
tmp_pos = tmp_pos +1;
left = left +1;
}
else
{
*temp [tmp_pos] = *T [mid];
tmp_pos = tmp_pos + 1;
mid = mid +1;
}
}
while (left <= left_end);
{
*temp[tmp_pos] = *T[left];
left = left +1;
tmp_pos = tmp_pos +1;
}
while (mid <= right)
{
*temp [tmp_pos] = *T [mid];
mid = mid +1;
tmp_pos = tmp_pos + 1;
}
for (i=0; i <= num_elements; i++)
{
*T[right] = *temp[right];
right = right -1;
}
}
Karena algoritma
merge sort adalah algoritma yang dijalankan secara rekursif maka T(n) dari
algoritma ini adalah:
Sehingga,
algoritma merge sort memiliki kompleksitas algoritma O(n log
n). Algoritmamerge sort ini sebenernya lebih cepat dibandingkan
heap sort untuk tabel yang lebih besar. Namun, algoritma ini membutuhkan
setidakny ruang atau emori dua kali lebih besar karena dilakukan secara
rekursif dan memakai dua tabel. Hal ini menyebabkan algoritma ini kurang banyak
dipakai.
Mungkin itu
sedikit yang saya ketahui dari Merge Sort, sekian dan terima
kasih..dan Saya sangat berterimakasih jika anda bersedia memberikan kritik,
saran maupun komentar atas kekurangan, error, broken links dan lainnya, masukan
dari anda sangat membantu untuk perbaikan tutorial maupun blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar